Kita adalah seorang hamba, seorang manusia, dan tidak akan pernah naik pangkat menjadi dewa ataupun malaikat ataupun turun pangkat menjadi hewan ataupun tumbuhan.
Dan tugas manusia adalah untuk beribadah.
Menurut Al-Qur’an Tuhan berfirman :
Adz-Dzaariyaat (51 ayat 56) :
dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.
Karena kita adalah seorang hamba, dan tidak akan pernah tahu akhir perjalanan kita nantinya. Maka tidak ada alasan untuk tidak beribadah secara sungguh sungguh. Kebanyakan manusia tidak serius dalam beribadah, seribu jawaban ada saja yang disampaikan, seperti : ah nanti saja, ah tanggung nih, ah kan cuman sebentar, ah kan cuman dikit, dll.
Manusia harus menyadari bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Nya, dan apa apa yang telah dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban.
Bayangkan, ketika saat kita dihisab nanti dan ternyata kita merugi. betapa menyesalnya, karena kita tak pernah mempersiapkan kehidupan akhirat secara serius.
Iblis pernah berkata
"Demi kemuliaan-Mu, aku tidak akan berhenti menyesatkan hamba-hamba-Mu
selama ruh masih menempel di badan mereka". Allah berfirman, "Demi
kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, Aku takkan berhenti beri ampunan selama
mereka meminta ampunan pada-Ku" (HR Ahmad)
Yusuf (12) :
( 53 ) Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
Al - Asr (103) :
( 2 ) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
( 3 ) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Al Imran (3) :
( 19 ) Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Al
Baqarah (2)
( 177 ) Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan
barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab,
nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang
yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang
bertakwa.
“Siapa
yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk,
keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak
mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari
kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin
Kholaf.” (HR. Ahmad, hasan)
Jangan
pernah merasa lebih baik dari orang lain, ketika perasaan seperti itu
dihembuskan, berbarengan dengan itu pula rasa sombong akan terbawa,
ingin dipuji, ingin mendapatkan balasan yang baik dari selain Nya.
Banyak banyaklah instropeksi, berusaha memperbaiki diri, dan
beristighfar atas hal hal buruk yg dilakukan dimasa yang lalu ataupun
saat ini.
SEMOGA BERMANFAAT